Orang tua berperan sebagai pelatih yang mengarahkan, memberi masukan, membimbing, dan menggandeng anak untuk menemukan jati diri, fungsi gender dan fungsi sosialnya. Ketimbang ayah, secara umum peran ibu memang lebih dominan dalam mendidik anak perempuan.
Namun hal tersebut tak berarti mengesampingkan peran ayah. Pasalnya dalam soal mendidik anak, peran ayah pun turut diperlukan untuk membantu anak mengatur perasaan saat berdekatan dengan lawan jenis. Tidak hanya itu, orangtua pun perlu memiliki konsep utama dalam mendidik anak perempuannya.
Untuk lebih lengkapnya, simak pemaparan Psikolog Anak Emmy Soekresno S. Pd berikut ini.
Konsep pertama
Sebagai orang tua, Anda hanya berperan sebagai pelatih, bukan juri ataupun hakim. Tugas pelatih adalah membuat aturan, memberi semangat dan harapan berupa pujian atau saran. Anak perempuan lebih menerima orangtua yang demikian, karena mereka merasa didukung oleh “pelatih”nya.
Orangtua yang suka menghakimi anak perempuan hanya akan selalu mencari kesalahan, kemudian memberi hukuman. Bila demikian, anak akan menganggap orangtua sebagai musuh karena selalu bersikap negatif.
Konsep kedua
Orangtua harus fokus pada kecerdasan, kerja keras, kemandirian, kepekaan dan keuletan dalam diri anak perempuan. Orang tua tidak perlu memberi penekanan terkait penampilan anak perempuan.
Konsep ketiga
Orangtua harus mendukung cita-cita anak perempuan. Harapan tinggi untuk meraih cita-cita perlu diberikan kepada anak perempuan. Sebab, anak perempuan juga punya hak dan kemampuan yang sama seperti anak laki-laki dalam meraih cita-cita. (ind)
0 komentar
Posting Komentar