PEMERIKSAAN radiologi kian sering digunakan sebagai alat bantu diagnostik. Namun, amankah pemeriksaan yang notabene menggunakan sinar radiasi tersebut pada bayi?
“Secara umum, pemeriksaan radiologi baik dengan Modalitas Konvensional (rontgen) maupun yang dengan Modalitas Canggih (USG, CT Scan, MRI, dan lain-lain) bisa dilakukan pada bayi, yang penting ada indikasi,” ujar dr Budhiarso, Sp Rad dari RS Grha Permata Ibu Depok ini.
Artinya, pemeriksaan radiologi tidak ditentukan oleh usia bayi. Tapi, apakah dimasa depan bayi bisa mengalami kanker akibat terpapar sinar radiasi?
“Tak perlu khawatir, dosis radiasi yang digunakan sangat kecil dan tidak membahayakan,” jawab dr Budhi menenangkan.
Bukan radioterapi
Ya, pemeriksaan radiologi yang biasanya dilakukan berbeda dengan radioterapi. Radiodiagnostik - pemeriksaan radiologi yang biasa dilakukan, baik menggunakan sinar pengion (sinar X) seperti rontgen dan CT Scan maupun yang tidak, seperti USG, MRI, MRCT, MR dengan kontras dan lainnya – ini berfungsi membantu melakukan diagnostik suatu penyakit.
Sementara radioterapi, tujuannya untuk mematikan dan menghancurkan sel kanker. Sehingga dosis yang diberikan tinggi dan berefek cepat sekali, seperti kulit merah bahkan menghitam atau rambut rontok. Apalagi tindakan radioterapi biasanya dilakukan hingga berkali-kali, tak cukup hanya sekali.
Bayi lebih sensitif
Memang, pada pemeriksaan menggunakan sinar X (seperti rontgen dan CT Scan), bayi memiliki tingkat kesensitifan lebih tinggi dibandingkan usia yang lebih besar, khususnya pada organ genital (sel telur dan sperma). “Jadi, biasanya pada organ tersebut diberi perlindungan radiasi, yaitu ditutup dengan apron,” ujar dokter berkacamata ini.
Selain organ genital, sel darah (contohnya trombosit, sel darah merah, sel darah putih) juga sensitif terhadap radiasi.
“Tapi itu baru diketahui lewat pemeriksaan laboratorium, tak dapat dilihat secara kasat mata. Tapi, karena trombosit merupakan komponen sel darah yang diproduksi tubuh setiap hari, maka, rontgen tidak terlalu berpengaruh secara signifikan pada tubuh. Juga, belum ada penelitian pasti yang menyebutkan berapa kali paparan sinar X akan menurunkan komponen sel darah tersebut,” tutupnya. (Sumber: Tabloid Mom & Kiddie)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar
Posting Komentar